Langsung ke konten utama

Pantai Cinta Chapter 1 - Pertemuan Pertama

Chapter 1 - Pertemuan Pertama

Ita dan Rangga baru saja sampai di Bandara Soekarno-Hatta setelah seharian menempuh perjalanan yang panjang dari Jogjakarta. Keduanya adalah mahasiswa yang sedang menjalani praktik kerja di Jakarta selama tiga bulan.

Setelah mengambil bagasi, keduanya langsung menuju pintu keluar bandara. Mereka sedikit bingung mencari taksi yang akan mengantarkan mereka ke kos-kosan yang sudah disewa sebelumnya.

"Kamu tahu dimana kita bisa mencari taksi?" tanya Ita kepada Rangga.

"Seharusnya ada di sini," jawab Rangga sambil menunjuk ke sebuah tempat di depan pintu keluar. Namun, saat mereka sampai di sana, tidak ada taksi yang sedang menunggu.

"Sudahlah, kita jalan saja," kata Ita sambil merangkul tas yang dibawanya. "Nggak jauh dari sini kan kos-kosan kita?"

"Iya, tapi kita belum tahu jalan," balas Rangga.

"Ya sudah, kita tanya aja sama orang-orang di sini," jawab Ita sambil tersenyum.

Keduanya pun berjalan menyusuri jalan di depan bandara, sesekali bertanya pada orang-orang yang lewat tentang arah menuju kos-kosan mereka. Setelah beberapa saat, akhirnya mereka menemukan seorang pria yang sangat senang untuk memberi petunjuk.

"Terima kasih banyak," kata Ita sambil tersenyum pada pria tersebut.

"Sama-sama," jawab pria itu sambil tersenyum kembali.

Setelah menerima petunjuk yang diberikan, keduanya akhirnya sampai di kos-kosan yang sudah disewa. Mereka pun langsung masuk dan bersiap-siap untuk tidur, karena perjalanan yang panjang membuat mereka sangat lelah.

Tidak disangka, pada malam itu juga terjadi pertemuan yang tak terlupakan bagi keduanya. Saat Rangga sedang berjalan-jalan di sekitar kos-kosan, dia bertemu dengan seorang wanita cantik bernama Nadya. Nadya adalah tetangga kos-kosan mereka yang baru saja pindah ke Jakarta. Saat itu Nadya sedang membeli beberapa kebutuhan di minimarket yang ada di dekat kos-kosan.

Rangga tidak sengaja menabrak tas Nadya saat dia berjalan keluar dari minimarket. "Maaf, saya tidak sengaja," ucap Rangga sambil membantu Nadya mengambil barang-barang yang jatuh dari tasnya.

"Gak papa, tidak apa-apa," jawab Nadya sambil tersenyum. "Terima kasih sudah membantu."

Rangga terkejut dengan kecantikan Nadya. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan wanita secantik itu di kos-kosan yang sederhana ini. "Saya Rangga. Saya baru saja pindah ke sini bersama teman saya, Ita," ucap Rangga sambil memperkenalkan diri.

"Saya Nadya. Senang bertemu denganmu, Rangga," jawab Nadya sambil tersenyum lembut.

Rangga tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah cantik Nadya. Dia merasa ada sesuatu yang istimewa dari wanita itu.

"Sudah malam, sebaiknya kamu pulang sekarang. Jangan terlalu lama di sini," ucap Nadya sambil tersenyum lagi.

"Iya, terima kasih atas saranmu," jawab Rangga sambil tersenyum. "Sampai bertemu lagi, Nadya."

Rangga pun kembali ke kos-kosannya sambil terus memikirkan Nadya. Dia merasa tidak sabar untuk bertemu lagi dengan wanita cantik itu. Apakah ini pertanda awal dari sebuah cinta yang akan terjadi?

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan Rangga sering bertemu dengan Nadya saat sedang berjalan-jalan di sekitar kos-kosan. Mereka sering bertukar cerita dan tertawa bersama. Rangga merasa semakin terpesona oleh kecantikan Nadya setiap kali bertemu dengannya.

Suatu hari, Rangga memutuskan untuk mengajak Nadya ke taman yang ada di dekat kos-kosan. Dia ingin lebih dekat dengan Nadya dan merasa taman adalah tempat yang tepat untuk itu.

"Nadya, ada yang ingin kuproposalkan padamu," ucap Rangga sambil memegang tangan Nadya.

"Apa itu, Rangga?" tanya Nadya sambil menatap Rangga dengan tatapan penuh harap.

"Sudah lama sekali aku mengenalmu. Aku merasa tidak sabar untuk terus bersamamu. Apakah kamu mau menjadi pacarku?" tanya Rangga sambil membungkuk dan menatap Nadya dengan tatapan penuh harap.

Nadya tersenyum lembut. "Tentu saja, Rangga. Aku juga merasa sangat senang bersamamu," jawab Nadya sambil memeluk Rangga.

Rangga merasa sangat bahagia saat itu. Dia merasa cintanya terbalas oleh Nadya. Keduanya pun mulai menjalani hubungan yang penuh cinta dan kehangatan. Mereka tidak sabar untuk menjalani masa-masa indah bersama di tahun-tahun yang akan datang.

Komentar